Jumat, 13 Desember 2013

COVER SAYA




MAKALAH

TEORI BELAJAR KOGNITIF



Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teori belajar dan pembelajaran
Dosen Pembimbing: Dr. Hj. Imas Kania Rahman, M. Pd.I



Add caption




Diususun Oleh :
Hani Khoerunnisa





Fakultas Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Institut Agama Islam Darussalam (IAID)
2013

OBSERVASI SAYA



Tanggal Observasi      : Senin, 02 Desember 2013
Nama Sekolah             : R.A AR-RAHMAN
Kelas                            : B2
Nama Guru                 : Ibu Titin Sunartin
Jam pelajaran             : 08.15 – 09.45
Tema                           : Tanaman dan Buah-buahan
Metode                       : Ceramah, tanya jawab,  pengulangan
Jumlah Murid              : 17 orang

Description: C:\Users\User\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\Hani harisa niez4371.jpg


RESUME SAYA



A.    IDENTITAS BUKU

Judul Buku                : REFORMASI PENGAJARAN: Salah Asuhan Orangtua?
Penulis                        : J. Drost, SJ
Penerbit                      : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Kota Terbit                : Jakarta
Cetakan                      : Maret 2000
Tebal Halaman          : viii+56

B.     SUBSTANSI BUKU

PENDAHULUAN
Membela hak anak untuk dididik sesuai dengan kemampuannya serta melindungi anak dari kesewenang-wenangan birokrasi pendidikan dan pengajaran, bahkan perlindungan anak terhadap penindasan yang dilakukan orang tua mereka itu menjadi jiwa dari tulisan P. J. Drost, SJ. Dengan pembelaan ini, diharapkan anak tidak menjadi orang frustasi berat, gagal seumur hidup, tapi menjadi manusia dewasa mandiri.
Ambisi orang tua dan utopia birokrasi pendidikan dan pengajaran dalam praktik pengajaran lebih mengabdi pada anak pandai. Tetapi, anak dengan bakat pas-pasan, atau cukup serta kurang tidak mendapat kesempatan bertumbuh wajar sesuai dengan kemampuannya. Padahal syarat dasar keberhasilan pendidikan anak-anak kita adalah adakah kita baik orangtua ataupun birokrasi pemerintah menerima kemampuan anak seperti apa adanya. Jika kita tidak menjunjung tinggi hak anak, serta kita setuju dangan kekerasan terus berlangsung jika kita tidak melindungi anak dari kekerasan birokrasi pendidikan dan pengajaran serta orangtua mereka sendiri. Stop penganiayaan  terhadap anak-anak!